Protein Sel Berwarna Merah Muda atau Kuning. Apakah Aman?
Protein Sel Berwarna Merah Muda atau Kuning. Apakah Aman?
Stem Cell adalah sel yang dapat berdiferensiasi, homing, dan mengeluarkan secretome, atau orang awam menyebutnya protein sel. Secretome adalah molekul bioaktif yang mengandung berbagai macam growth factor, protein, exosome, dan molekul lainnya.
Stem Cell diambil dari berbagai sumber, salah satunya adalah tali pusat. Setelah diambil dari tali pusat, Stem Cell dikembangbiakkan di laboratorium berstandart GMP (Good Manufacturing Practice), dan BPOM (untuk Indonesia). Selama di laboratorium, proses pengembangbiakan Stem Cell menggunakan beberapa reagen, salah satunya adalah phenol. Phenol inilah yang memberi warna secara visual pada Stem Cell & Secretome
Untuk apa dipakai phenol? Apakah boleh dimasukkan ke tubuh?
Secara umum, menginjeksikan phenol red bersama dengan secretome MSC yang tidak dimurnikan dianggap tidak aman dan tidak direkomendasikan untuk aplikasi terapeutik pada manusia. Berikut penjelasan lengkapnya:
-
Apa itu Phenol Red?
- Phenol red (juga dikenal sebagai phenolsulfonphthalein atau PSP) adalah sebuah indikator pH yang umum digunakan dalam media kultur sel.
- Fungsinya adalah untuk memantau perubahan pH dalam media kultur secara visual. Media kultur sel biasanya dijaga pada pH fisiologis (sekitar 7.4). Jika pH menjadi terlalu asam (misalnya karena metabolisme sel yang tinggi atau kontaminasi bakteri), warna media akan berubah menjadi kuning. Jika menjadi terlalu basa, akan berubah menjadi ungu/merah muda cerah. Warna oranye-merah menunjukkan pH yang optimal.
- Jadi, keberadaan phenol red dalam konteks sekretom MSC biasanya karena sekretom tersebut dipanen dari media kultur sel yang mengandung indikator ini.
-
Apa itu Sekretom MSC?
- Secretome MSC merujuk pada keseluruhan faktor larut yang disekresikan (dilepaskan) oleh sel punca mesenkimal ke lingkungan sekitarnya (yaitu, ke dalam media kultur).
- Komponen ini meliputi berbagai molekul bioaktif seperti faktor pertumbuhan (growth factors), sitokin, kemokin, miRNA, dan vesikel ekstraseluler (termasuk eksosom).
- Sekretom inilah yang diyakini bertanggung jawab atas banyak efek terapeutik MSC, seperti regenerasi jaringan, modulasi imun, dan efek anti-inflamasi, tanpa perlu menginjeksikan sel hidup itu sendiri.
-
Mengapa Menginjeksikan Phenol Red Bersama Sekretom Berbahaya?
- Phenol Red Bukan untuk Injeksi Langsung: Phenol red adalah reagen laboratorium yang digunakan in vitro (di luar tubuh). Meskipun dalam sejarah pernah digunakan untuk tes fungsi ginjal (tes PSP), penggunaannya dalam formulasi injeksi modern sangat terbatas dan memerlukan standar kemurnian serta formulasi khusus yang berbeda dari yang ada di media kultur. Phenol red dalam media kultur tidak untuk diinjeksikan ke dalam tubuh.
- Potensi Toksisitas dan Efek Samping:
- Iritasi Lokal: Injeksi larutan yang mengandung phenol red dapat menyebabkan iritasi pada jaringan di lokasi suntikan.
- Aktivitas Estrogenik: Phenol red diketahui memiliki aktivitas mirip estrogen (estrogenic activity) yang lemah. Meskipun konsentrasinya dalam media kultur mungkin rendah, injeksi berulang atau dalam volume besar secara teoritis dapat menimbulkan efek hormonal yang tidak diinginkan. Ini menjadi perhatian khusus tergantung pada kondisi pasien dan frekuensi pemberian.
- Keamanan Jangka Panjang Tidak Diketahui: Keamanan injeksi phenol red dalam jangka panjang sebagai bagian dari terapi seluler atau secretome belum diteliti secara mendalam.
- Masalah Kemurnian Produk: Jika secretome MSC digunakan tanpa proses pemurnian yang memadai untuk menghilangkan komponen media kultur (termasuk phenol red), maka produk yang diinjeksikan bukan hanya mengandung faktor-faktor terapeutik dari secretome, tetapi juga mengandung:
- Phenol red.
- Garam, asam amino, vitamin, dan komponen media dasar lainnya dalam konsentrasi yang mungkin tidak fisiologis atau optimal untuk injeksi.
- Potensi sisa serum (misalnya Fetal Bovine Serum/FBS jika digunakan dalam kultur) yang bisa memicu respons imun.
- Sisa antibiotik (jika digunakan) yang bisa menyebabkan reaksi alergi atau resistensi.
- Standar Regulasi dan Farmasi: Produk yang ditujukan untuk injeksi ke manusia harus memenuhi standar kemurnian, keamanan, dan kualitas yang sangat ketat yang ditetapkan oleh badan regulasi (seperti BPOM di Indonesia atau FDA di AS). Produk secretome terapeutik yang benar harus melalui proses pemurnian (seperti dialisis, ultrafiltrasi, atau kromatografi) untuk menghilangkan komponen media yang tidak diinginkan (termasuk phenol red) dan mengkonsentrasikan komponen bioaktifnya. Produk ini kemudian diformulasikan dalam larutan pembawa (eksipien) yang aman dan sesuai untuk injeksi. Menggunakan media kultur langsung yang masih mengandung phenol red jelas tidak memenuhi standar ini.
Kesimpulan:
Injeksi secretome MSC yang dipanen langsung dari media kultur yang mengandung phenol red tidak aman dan tidak sesuai untuk penggunaan klinis. Phenol red adalah indikator pH untuk penggunaan in vitro dan memiliki potensi risiko jika diinjeksikan, termasuk iritasi lokal dan aktivitas estrogenik. Lebih penting lagi, kehadirannya menandakan bahwa secretome tersebut belum melalui proses pemurnian yang esensial untuk menghilangkan komponen media yang tidak diinginkan dan tidak memenuhi standar keamanan dan kualitas farmasi untuk produk injeksi.
Untuk aplikasi terapeutik, secretome MSC harus diproses secara hati-hati, dimurnikan untuk menghilangkan phenol red dan kontaminan media lainnya, dikarakterisasi, dan diformulasikan secara tepat sebelum dapat dipertimbangkan untuk injeksi ke dalam tubuh manusia. Selalu pastikan bahwa produk seluler atau turunannya yang digunakan berasal dari sumber yang terpercaya dan memenuhi standar regulasi yang berlaku.
Penulis : dr.Kris Sentosa, CST.T, ANT.MSc
Comments
Post a Comment